Di hari pertama di bursa, saham GRPH langsung anjlok 22,3%

Di hari pertama di bursa, saham GRPH langsung anjlok 22,3%


Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan pengelola properti hotel di Kudus, PT Griptha Putra Persada Tbk. (GRPH) resmi mencatatkan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), menjadi emiten ke-8 yang mencatatkan sahamnya pada tahun 2024.

Dalam IPO ini, Perseroan melepas ke publik sebanyak-banyaknya 20% sahamnya atau 200.000.000 lembar saham baru dengan harga Rp103 per saham sehingga GRPH mampu menghimpun dana baru sebesar Rp20,6 miliar. Rp.

Dengan aksi korporasi tersebut, Perseroan menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin emisi efek tersebut. Pada debut pertamanya, saham GRPH turun 22,3% menjadi Rp 80 per saham dari harga penawaran umum.

“Kami ingin secara konsisten memaksimalkan pelayanan di sektor perhotelan dan F&B di Indonesia yang perkembangannya semakin agresif. Seiring dengan itu, kami berharap dapat menjadi salah satu perusahaan terkemuka di industri hotel dan F&B Tanah Air di masa depan, kata Direktur Utama PT Griptha Putra Persada. Tbk (GRPH) Alexius Kenny Putra Wijaya pada acara pencatatan saham GRPH di Jakarta, Kamis (18/01/2024).

Alexius mengatakan, IPO ini menjadi momen penting bagi perseroan karena tahun ini secara global sektor pariwisata menjadi salah satu sektor paling dinamis dan paling cepat berkembang di dunia.

Menurut dia, kebangkitan industri pariwisata semakin terasa. Hal ini sejalan dengan pengendalian pandemi Covid-19. Sektor pariwisata yang berkembang dengan baik dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan penerimaan pajak dan pendapatan nasional, serta memberikan dukungan kepada sektor lain dari sudut pandang ekonomi.

READ  Peluang Pasar Terbuka Di Pontianak 2023

Menurutnya, efek limpahan yang ditimbulkan oleh pariwisata meningkatkan permintaan barang modal dan bahan baku sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor seperti transportasi, komunikasi, hotel, kerajinan tangan, barang konsumsi, jasa, restoran dan lain-lain.

Alexius mengatakan, bisnis utama perseroan terbagi menjadi dua segmen usaha yakni Hotel dan Restoran, dimana perseroan mengoperasikan Hotel Griptha yang merupakan hotel terbesar dengan luas 1,1 ha dan satu-satunya hotel bintang 4 di Kudus. ikon kota Kudus.

Nantinya, dana hasil IPO ini akan digunakan untuk pengembangan usaha dan ekspansi bisnis Perseroan. Rinciannya, sekitar 48,76% akan digunakan untuk perbaikan fasilitas hotel, sekitar 4,13% akan digunakan untuk pembuatan 4 toko serta pembelian peralatan dan furnitur untuk bisnis makanan cepat saji bernama The Flamexpress, sekitar 3,36%. akan digunakan untuk biaya sewa 4 outlet baru The Flamexpress dan sisanya digunakan untuk modal kerja guna menunjang kegiatan usaha.

Dari sisi kinerja, pendapatan operasional Perseroan periode 7 bulan yang berakhir 31 Juli 2023 meningkat 26,44% menjadi Rp14,72 miliar dari Rp11,64 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan kamar, restoran, dan bangunan yang masing-masing meningkat sebesar 15,46%, 33,78% dan 55,74% seiring dengan pemulihan perekonomian pasca-Covid-19 dan peningkatan jumlah pengunjung di hotel-hotel Perseroan.

Laba usaha perseroan 7 bulan yang berakhir 31 Juli 2023 naik 445,32% year-on-year atau dari Rp525 juta menjadi Rp2,86 miliar.

Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan kamar, restoran, dan sewa kamar.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Birkenstock bertekad untuk melakukan IPO, bahkan ketika masyarakat global mengurangi pembelian

(ay/ayh)


READ  Pengelolaan Rantai Pasokan Di Pontianak Mengejutkan

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *