TEMPO.CO, Jakarta – Kapolri Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, penyidik masih mendalami dua orang mahasiswa yang ditangkap saat baku tembak antara aparat dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan diduga sebagai pelaku penembakan pesawat. Sayap Udara di Bandara Nop Goliat Dekai.
Saat ini, para anggota masih terus melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah keduanya terlibat dan merupakan anggota KKB atau bukan.
Kami tinggal menunggu hasil pemeriksaan terhadap dua orang yang disebut masih berstatus pelajar itu, kata Mathius Fakhiri di Jayapura, Jumat, 24 Februari 2024.
Menurut Fakhiri, pesan yang diterimanya menyebutkan keduanya masih berstatus pelajar. Namun jika nantinya berkaitan dengan pergerakan, tetap diproses.
Anggota Polres Yahukimo masih berupaya mengungkap sejauh mana keterlibatan mereka.
“Tidak peduli mereka pelajar atau orang lain, jika kedapatan terlibat kelompok ini (KKB), akan ditindak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Fakhiri.
Periklanan
Sebelumnya, Letkol Kapendam XVII/Cenderawasih Chandra Kurniawan mengatakan, saat terjadi baku tembak antara Yonif 7 Marinir dengan KKB di Sungai Brasa pada Kamis, 22 Februari 2024, tercatat satu orang tewas dan dua lainnya ditangkap.
Penembakan terjadi setelah dilaporkan sekelompok orang bersenjata api sehingga dilakukan penyelidikan dan terjadi baku tembak.
Selain penyitaan petugas KKB, juga disita sebanyak 74 butir peluru dengan berbagai ukuran dan barang bukti lainnya dan kini diserahkan ke polisi untuk diproses lebih lanjut, kata Chandra Kurniawan.
Kedua mahasiswa yang ditangkap adalah MH dan GB atau GE dan belum diketahui identitasnya.
Pilihan Editor: Timeline Bullying di Pesantren Malang, Senior Menyiksa Teman Sekelasnya dengan Besi
Quoted From Many Source