TEMPO.CO, Jakarta – Koordinator kemanusiaan PBB yang baru, Sigrid Kaag, mengungkapkan pada Selasa, 30 Januari 2024, bahwa tidak ada organisasi yang dapat menggantikan “kapasitas luar biasa” badan PBB untuk membantu pengungsi Palestina atau UNRWA.
“Saat ini, di luar keputusan politik yang terikat pada Majelis Umum (PBB), tidak ada cara bagi organisasi mana pun untuk menggantikan kapasitas, struktur, kapabilitas, dan pengetahuan UNRWA yang luar biasa terhadap penduduk di Gaza,” kata Kaag, kepala bidang kemanusiaan dan kemanusiaan. petugas rekonstruksi. Koordinator PBB untuk Gaza pada konferensi pers usai sidang tertutup Dewan Keamanan PBB mengenai Gaza.
Sebelumnya, beberapa staf UNRWA diduga terlibat dalam serangan lintas batas Israel yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel menyebut 12 dari 13.000 staf UNRWA diduga terlibat dalam serangan yang menewaskan 1.139 orang tersebut. orang dan menyandera ratusan orang lainnya.
Setidaknya 12 negara kini telah menghentikan pendanaan UNRWA, yang didirikan pada tahun 1949 untuk membantu pengungsi Palestina di Timur Tengah. Negara-negara tersebut adalah Jerman, Swiss, Italia, Kanada, Finlandia, Australia, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, Prancis, Austria, dan Jepang.
UNRWA mengatakan pihaknya telah memutuskan kontrak beberapa staf menyusul tuduhan Israel. Sekretaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan hal itu di Kantor Pengawasan Internal Persatuan negara-negara (OIOS), badan investigasi tertinggi dalam sistem PBB, sedang menyelidiki masalah ini.
Menurut pernyataan Kaag, isu utama yang dibahas dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 30 Januari 2024 adalah jalur pasokan ke Gaza dan distribusi di wilayah enclave, serta pembentukan mekanisme PBB.
“Ini bukan tentang menghitung truk,” katanya. “Ini soal volume, kualitas, kecepatan, dan pasokan berkelanjutan barang-barang kemanusiaan dan komersial yang sampai ke warga sipil di Gaza, dan mekanismenya berhasil dan benar-benar dapat membantu.”
Periklanan
Kaag bilang itu membantu Persatuan negara-negara memantau penyaluran bantuan dan meningkatkan transparansi prosesnya. “Ini membantu dalam verifikasi dan tentunya juga dalam menentukan apakah (bantuan) tersebut benar-benar sampai ke masyarakat sipil,” imbuhnya.
ANATOLIA
Pilihan Editor: Bakamla dan Amerika Serikat membuka pusat pelatihan angkatan laut di Batam
Ikuti berita terkini dari Tempo.cdi layanan Google Berita, klik Di Sini
Quoted From Many Source